Senin, 02 Desember 2013

Ari Lasso


                               Ari Lasso

Ari Bernardus Lasso, atau lebih dikenal dengan nama Ari Lasso (lahir di Madiun, Jawa Timur, 17 Januari 1973; umur 40 tahun) adalah penyanyi pop Indonesia. Ia pernah tercatat sebagai vokalis grup band Dewa 19 (1991-1999) yang akhirnya ia keluar dan menjalani karier sebagai penyanyi solo.

Daftar isi

Profil

Awal karier

Ari pertama kali membentuk Outsider Band sewaktu sekolah di SMA Negeri 2 Surabaya bersama Wawan Juniarso (drummer Dewa) Piyu (gitaris Padi). Kemudian ia bergabung dengan Lost Angels Band, yang kelak menjadi Boomerang.
Ia kemudian bergabung dengan Down Beat, yang kemudian berganti nama menjadi Dewa, dan berubah lagi menjadi Dewa 19. Band ini menjadi besar, dan hampir setiap album yang dikeluarkan terjual ratusan ribu kopi. Di tengah kesibukannya menjadi personel Dewa, Ari berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Pasca Dewa 19

Sejak dirilisnya album Pandawa Lima tahun 1997, hubungan Ari dengan Dewa 19 mulai memburuk, terlebih ketika Ari mulai mengonsumsi narkoba dan akhirnya ia dikeluarkan oleh Ahmad Dhani sebagai anggota Dewa, dan posisinya sebagai vokalis digantikan oleh Once. Meski demikian, Ari sempat menjadi backing vocal lagu Roman Picisan dalam album Dewa Bintang Lima.
Setelah resmi keluar dari Dewa, Ari mulai menggarap album solonya. Ari muncul kembali ke dunia hiburan, tampil duet bersama Melly Goeslaw, yang kemudian sukses besar di pasaran. Tahun 2001 Ari mengeluarkan album solo pertamanya Sendiri Dulu, yang juga sukses besar dengan tembang andalannya Misteri Ilahi. Di album ini ia dibantu oleh Bebi (Romeo), Bimo Sulaksono (Romeo, ex-Netral), Erwin Prasetya (ex-Dewa 19), Andra (Dewa 19), Bongky (BIP, ex-Slank), Anto Hoed (Potret), Denny Chasmala, dan Andi Rianto. Tahun 2003 ia kembali merilis album keduanya Keseimbangan. Pada album ini ia menggandeng musisi-musisi hebat seperti Ahmad Dhani, Piyu (Padi), Andra (Dewa), Bebi Romeo, Ricky (Five Minutes), Marshal (ADA Band, ex-Dr.PM). Tahun 2004 ia merilis album ketiganya Kulihat, Kudengar, Kurasa, dimana salah satu lagunya menjadi sound track film layar lebar dengan judul sama, Mengejar Matahari.
Ari mengeluarkan album keempatnya dengan tajuk "Selalu Ada" pada tahun 2006. Di album ini, lagu Cinta Terakhir menjadi andalannya.
Pada tahun 2007, Ari merilis album "The Best of" dengan salah satu lagunya, Aku dan Dirimu, di mana Ari duet bersama Bunga Citra Lestari.
Pada tahun 2012, Ari meluncurkan sebuah album yang diberi judul Yang Terbaik. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia. Album ini memuat delapan single pilihan dari lima album studio sebelumnya, ditambah enam lagu terbaru "Kisah Kita", "Karena Aku Tlah Denganmu", "Cintailah Aku Sepenuh Hati", "Satu Cinta", "Doa Untuk Cinta" dan "Cinta Adalah Misteri".

Diskografi

Bersama Dewa 19 
Album Solo 

Ahmad Dhani

                              Ahmad Dhani


Kehidupan awal

Lahir di Surabaya, Ahmad Dhani adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pernikahan antara seorang ayah Sunda Eddy Abdul Manaf, seorang diplomat, dengan Joyce Theresia Pamela Kohler, seorang Indonesia keturunan Yahudi Ashkenazi. Kakeknya, Jan Pieter Friederich Kohler adalah keturunan Yahudi Ashkenazi lahir di Hindia Belanda pada tahun 1883. Kakak tiri Dhani, Dadang S. Manaf adalah musisi Indonesia dan merupakan pengaruh besar pada minat musik Dhani sejak masa kecilnya. Ayah Dhani membelikannya keyboard ketika ia masih muda dan membayar untuk les musik, sangat membujuk dia dan berharap bahwa Dhani akan unggul dalam hal musik klasik. Dia sangat terinfluence oleh band rock Inggris Queen

== PERJALANAN KARIR ==
=== Dewa 19 ===
Bakat musik Dhani mulai bergejolak saat duduk di bangku [[SMPN 6 Surabaya]]. Dhani bersama 3 orang sahabatnya [[Andra Junaidi]], [[Erwin Prasetya]], dan [[Wawan Juniarso]], kemudian mendirikan grup band DEWA pada tahun 1986. Dhani bertindak pada vokal dan keyboard. Saking tergilanya pada musik, tak jarang Dhani bolos sekolah untuk sekedar berkumpul bersama teman-temannya di DEWA untuk sekedar memainkan alat musik di rumah Wawan di kawasan komplek [[Universitas Airlangga]]. Dhani semula yang menteng di jalur [[rock]], kemudian mencoba jalur musik [[jazz]] yang kemudian diikuti perubahan nama Dewa menjadi '''Downbeat'''. Bersama Downbeat, Dhani sempat menjuarai ''Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur'', ''juara I Festival band SLTA '90'' atau ''juara II [[Djarum Super]] Fiesta Musik''. Namun akhirnya Dhani kembali ke jalur rock dan mengibarkan bendera DEWA 19 dengan tambahan [[Ari Lasso]].

Karena tidak ada studio yang memadai di Surabaya, pada tahun 1991 Ahmad Dhani hijrah ke [[Jakarta]] untuk mencari perusahaan rekaman yang akan melabeli Dewa 19. Dengan modal seadanya, Dhani menginjak rimba ibukota, gentayangan dari satu perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain menggunakan bus kota. Setelah sempat ditolak sejumlah label, akhirnya dhani dilirik oleh [[Jan Djuhana]] dari [[Team Records]]. Usaha Dhani tidak sia-sia, album perdana [[Dewa 19 (album)|Dewa 19]] (1992) sukses besar dengan melejitnya sejumlah hits seperti ”Kangen” dan ”Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi”. Album ini tercatat sebagai album terlaris 1993 dan Dewa dianugerahi sebagai pendatang baru terbaik. Sukses Dewa 19 berlanjut di album-album berikutnya. Hingga saat ini tak kurang dari sebelas album yang telah dirilis Dhani bersama Dewa, yaitu [[Dewa 19 (album)|Dewa 19]] (1992), [[Format Masa Depan]] (1994), [[Terbaik Terbaik]] (1995), [[Pandawa Lima]] (1997), [[The Best Of Dewa 19]] (1999), [[Bintang Lima]] (2000), [[Cintailah Cinta]] (2002), [[Atas Nama Cinta I & II]] (2004), [[Laskar Cinta]] (2004), [[Republik Cinta]] (2006), dan [[Kerajaan Cinta]] (2007). Meski telah beberapa kali mengalami pergantian personel, sampai saat ini Dewa 19 masih tetap eksis di blantika musik Indonesia.

=== Karier lain ===
Selain aktif di Dewa 19, Dhani juga sibuk dengan kegiatan lain. Pada tahun 1999, ia sempat melahirkan Ahmad Band, yang sempat dikenal dengan tembang ”Bidadari di Kesunyian” dan ”Aku Cinta Kau Dan Dia”. Selain itu Dhani juga menjadi memproduseri artis lain selain Dewa 19. Pada tahun 1997, Dhani berhasil mengorbitkan penyanyi R&B [[Reza Artamevia]] dengan memproduseri dua albumnya, ''[[Keajaiban (album)|Keajaiban]]'' (1997) dan ''[[Keabadian (album)|Keabadian]]'' (2000). Sejak saat itu, ia mulai sering memproduseri artis lain dan melahirkan bakat-bakat baru dalam dunia musik. Penyanyi pop [[Krisdayanti]] juga mengajak Dhani untuk terlibat dalam pembuatan album solonya yang berjudul ''[[Mencintaimu]]'' (2000).<ref>http://www.tembang.com/info_detail.asp?id=37&kategori=news</ref> Dhani juga berhasil mengubah [[Denada]] dari penyanyi [[rap]] menjadi penyanyi [[R&B]] saat menggarap album ketiganya bertajuk ''[[Awal Baru]]'' (2000).<ref>[http://indolawas.blogspot.com/2007/11/denada-awal-baru.html]</ref> Dhani kemudian berhasil menemukan [[Tere]] dan memproduseri album pertamanya ''[[Awal Yang Indah]]'' (2002).<ref>nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=2760</ref> Ia juga membimbing istrinya Maia saat membentuk dan membesarkan duo [[Ratu (grup musik)|Ratu]]. Pada tahun 2003, Dhani menjadi salah satu produser di album dewasa pertama [[Agnes Monica]] berjudul ''[[And the Story Goes]]'' (2003), sekaligus berduet di lagu "Cinta Mati".<ref>[http://www.tembang.com/info_detail.asp?id=1617&kategori=news]</ref>

=== The Rock ===
Bermula dari perekaman album solonya di Australia, Dhani bertemu dengan 3 anggota band [[Hospital The Musical]], yaitu [[Clancy Alexander Tucker]], [[Zachary Haidee-Keene]], [[Michael Bennett]] di Studio 301, Sydney - Australia. Dari pertemuan itu munculah ide untuk berkolaborasi dalam sebuah grup musik. Dhani yang memiliki niat untuk ''go international'' menerima ajakan tersebut dan terbentuklah [[The Rock (grup musik)|The Rock]] yang mana [[Hospital The Musical]] tidak bubar dan Dhani juga tidak meninggalkan [[Dewa 19]]. Pada Agustus 2007, lahirlah album pertama The Rock dengan tajuk [[Master Mister Ahmad Dhani I]] yang mencetak single ”Munajat Cinta”.

Hospital The Musical pernah mengikuti tour Marlboro Kretek di Indonesia, pada bulan Agustus-September 2007. Saat itu mereka menggunakan nama Fire Shark, bersama vokalis Mark Williams

=== T.R.I.A.D ===
Di Tahun Ini Dhani betemu personel 5 anggota yaitu [[Cameria Happy Pramita]] (Gitar,Backing Vocal),[[Prinzes Amanda|Ices]] (Bass) ,[[Tharaz Bistara]] (Gitar),[[Ikmal Tobing]] (Drummer) dan Terakhir [[Wahyu Sudiro]] (Gitar)
pada LAUNCHING ALBUM TRIAD The Rock Cafe Jakarta 19 Feb 2010 sudah merilis album dengan hits single nya "Makhluk Tuhan Paling Sexy" milik penyanyi [[Mulan Jameela]] hits single kedua berjudul "Mustapha" milik Grup Band Barat [[Queen]] dan terakhir 2010 hits ketiga berjudul "Selir Hati"

=== MahaDewa ===
Pada tahun 2011 bersama [[Judika]] dan empat personel lainnya [[Ahmad Dhani]] membentuk [[MahaDewa]].

=== Jazz ===
Salah satu musik kegemaran Si Jenggot (panggilan akrab Dhani) adalah musik [[Jazz]]. Dia berkerja sama dengan Tim Oram, musisi Jazz di [[Sydney]]. Bersama Tim dia berkolaborasi dengan musisi-musisi jazz di Australia. Terdapat 4 lagu Jazz di album The Rock, dan April 2009, dia merilis album 100% Jazz dengan judul ''The Best Is Yet To Come''


=== DEWA 19 ===
Bakat musik Dhani mulai bergejolak saat duduk di bangku [[SMPN 6 Surabaya]]. Dhani bersama 3 orang sahabatnya [[Andra Junaidi]], [[Erwin Prasetya]], dan [[Wawan Juniarso]], kemudian mendirikan grup band DEWA pada tahun 1986. Dhani bertindak pada vokal dan keyboard. Saking tergilanya pada musik, tak jarang Dhani bolos sekolah untuk sekedar berkumpul bersama teman-temannya di DEWA untuk sekedar memainkan alat musik di rumah Wawan di kawasan komplek [[Universitas Airlangga]]. Dhani semula yang menteng di jalur [[rock]], kemudian mencoba jalur musik [[jazz]] yang kemudian diikuti perubahan nama Dewa menjadi '''Downbeat'''. Bersama Downbeat, Dhani sempat menjuarai ''Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur'', ''juara I Festival band SLTA '90'' atau ''juara II [[Djarum Super]] Fiesta Musik''. Namun akhirnya Dhani kembali ke jalur rock dan mengibarkan bendera DEWA 19 dengan tambahan [[Ari Lasso]].

Karena tidak ada studio yang memadai di Surabaya, pada tahun 1991 Ahmad Dhani hijrah ke [[Jakarta]] untuk mencari perusahaan rekaman yang akan melabeli Dewa 19. Dengan modal seadanya, Dhani menginjak rimba ibukota, gentayangan dari satu perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain menggunakan bus kota. Setelah sempat ditolak sejumlah label, akhirnya dhani dilirik oleh [[Jan Djuhana]] dari [[Team Records]]. Usaha Dhani tidak sia-sia, album perdana [[Dewa 19 (album)|Dewa 19]] (1992) sukses besar dengan melejitnya sejumlah hits seperti ”Kangen” dan ”Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi”. Album ini tercatat sebagai album terlaris 1993 dan Dewa dianugerahi sebagai pendatang baru terbaik. Sukses Dewa 19 berlanjut di album-album berikutnya. Hingga saat ini tak kurang dari sebelas album yang telah dirilis Dhani bersama Dewa, yaitu [[Dewa 19 (album)|Dewa 19]] (1992), [[Format Masa Depan]] (1994), [[Terbaik Terbaik]] (1995), [[Pandawa Lima]] (1997), [[The Best Of Dewa 19]] (1999), [[Bintang Lima]] (2000), [[Cintailah Cinta]] (2002), [[Atas Nama Cinta I & II]] (2004), [[Laskar Cinta]] (2004), [[Republik Cinta]] (2006), dan [[Kerajaan Cinta]] (2007). Meski telah beberapa kali mengalami pergantian personel, sampai saat ini Dewa 19 masih tetap eksis di blantika musik Indonesia.





Karier lain

Selain aktif di Dewa 19, Dhani juga sibuk dengan kegiatan lain. Pada tahun 1999, ia sempat melahirkan Ahmad Band, yang sempat dikenal dengan tembang ”Bidadari di Kesunyian” dan ”Aku Cinta Kau Dan Dia”. Selain itu Dhani juga menjadi memproduseri artis lain selain Dewa 19. Pada tahun 1997, Dhani berhasil mengorbitkan penyanyi R&B Reza Artamevia dengan memproduseri dua albumnya, Keajaiban (1997) dan Keabadian (2000). Sejak saat itu, ia mulai sering memproduseri artis lain dan melahirkan bakat-bakat baru dalam dunia musik. Penyanyi pop Krisdayanti juga mengajak Dhani untuk terlibat dalam pembuatan album solonya yang berjudul Mencintaimu (2000).[3] Dhani juga berhasil mengubah Denada dari penyanyi rap menjadi penyanyi R&B saat menggarap album ketiganya bertajuk Awal Baru (2000).[4] Dhani kemudian berhasil menemukan Tere dan memproduseri album pertamanya Awal Yang Indah (2002).[5] Ia juga membimbing istrinya Maia saat membentuk dan membesarkan duo Ratu. Pada tahun 2003, Dhani menjadi salah satu produser di album dewasa pertama Agnes Monica berjudul And the Story Goes (2003), sekaligus berduet di lagu "Cinta Mati".[6]

The Rock

Bermula dari perekaman album solonya di Australia, Dhani bertemu dengan 3 anggota band Hospital The Musical, yaitu Clancy Alexander Tucker, Zachary Haidee-Keene, Michael Bennett di Studio 301, Sydney - Australia. Dari pertemuan itu munculah ide untuk berkolaborasi dalam sebuah grup musik. Dhani yang memiliki niat untuk go international menerima ajakan tersebut dan terbentuklah The Rock yang mana Hospital The Musical tidak bubar dan Dhani juga tidak meninggalkan Dewa 19. Pada Agustus 2007, lahirlah album pertama The Rock dengan tajuk Master Mister Ahmad Dhani I yang mencetak single ”Munajat Cinta”.
Hospital The Musical pernah mengikuti tour Marlboro Kretek di Indonesia, pada bulan Agustus-September 2007. Saat itu mereka menggunakan nama Fire Shark, bersama vokalis Mark Williams

T.R.I.A.D

Di Tahun Ini Dhani betemu personel 5 anggota yaitu Cameria Happy Pramita (Gitar,Backing Vocal),Ices (Bass) ,Tharaz Bistara (Gitar),Ikmal Tobing (Drummer) dan Terakhir Wahyu Sudiro (Gitar) pada LAUNCHING ALBUM TRIAD The Rock Cafe Jakarta 19 Feb 2010 sudah merilis album dengan hits single nya "Makhluk Tuhan Paling Sexy" milik penyanyi Mulan Jameela hits single kedua berjudul "Mustapha" milik Grup Band Barat Queen dan terakhir 2010 hits ketiga berjudul "Selir Hati"

MahaDewa

Pada tahun 2011 bersama Judika dan empat personel lainnya Ahmad Dhani membentuk MahaDewa.

Jazz

Salah satu musik kegemaran Si Jenggot (panggilan akrab Dhani) adalah musik Jazz. Dia berkerja sama dengan Tim Oram, musisi Jazz di Sydney. Bersama Tim dia berkolaborasi dengan musisi-musisi jazz di Australia. Terdapat 4 lagu Jazz di album The Rock, dan April 2009, dia merilis album 100% Jazz dengan judul The Best Is Yet To Come.

Kehidupan Pribadi

Dhani menikah dengan Maia Estianty pada tahun 1994, setelah sekian lama menjalin cinta sejak Dhani masih di SMA Negeri 2 Surabaya. Dari pernikahan mereka, keduanya memiliki 3 anak. Dhani menamai anak-anaknya sesuai tokoh sufi yang dikaguminya, yakni Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani. Sejak akhir 2006, Dhani dan istrinya terlibat skandal 'tuduh menuduh' yang berujung pada gugatan cerai yang diajukan oleh Maia Estianty. Rumah tangga mereka resmi berakhir pada 23 September 2008 melalui keputusan hakim di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Pada Agustus 2013, Dhani mengatakan bahwa Saafeya adalah putrinya dengan Mulan Jameela.[7]

Kasus

Tanggal 1 Maret 2011 Dhani dilaporkan wartawan atas tuduhan pemukulan yang dilakukan di depan rumah Mulan Jameela.[8]

Masalah hukum

Pada September 8, 2013, putra Ahmad Dhani, Abdul Qodir Jaelani, atau lebih dikenal sebagai Dul (13 tahun) terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di mana Dul, mengendarai mobil secara ilegal atas dasar umur di jalan tol dekat Jakarta. Kecelakaan itu menyebabkan 7 korban tewas sementara Dul terluka parah. [9] Menurut juru bicara polisi Indonesia, Dul dibebankan atas tuduhan kelalaian dalam mengemudi, sementara Ahmad Dhani sendiri mungkin menghadapi tuduhan lebih karena membahayakan anak dengan sadar dan secara ilegal memberi izin kepada anak di bawah umur untuk mengendarai mobil. Biaya dan sanksi untuk Dhani kurang lebih 6 tahun penjara dan 12 juta rupiah.[10]

Buku

  • Manunggaling Dewa
  • Makrifat Cinta Ahmad Dhani (Ajaran-ajaran Syekh Siti Jenar Dalam Syair-Syair Dhani)

Diskografi

Dewa 19

Ahmad Band

The Rock

T.R.I.A.D

MahaDewa

Album lain

Andra Ramadhan


                             Andra Junaidi

Andra Junaidi (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 17 Juni 1972; umur 41 tahun) adalah gitaris dari grup band besar Dewa 19 dan juga band Andra and The BackBone

Biografi

Andra Junaidi Ramadhan dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1972 sebagai anak bungsu dari enam bersaudara hasil pernikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah. Andra mengaku terlambat mengenal musik, karena baru SMP lewat ekskul musiklah ia mulai tertarik pada musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seorang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya untuk membeli Drum sangat mahal dan setelah melihat teman2nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permainannya berkembang sangat pesat. Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa. Aliran rock yang pertama mereka geluti akhirnya pindah ke jazz akibat pengaruh Erwin. Masalah kemudian bergelayut pada kehidupan Andra yaitu ketika ia harus memilih antara kariernya sebagai pemusik atau meneruskan kuliahnya di jurusan desain interior. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya Andra memilih untuk terus meniti karier di dunia musik, tapi bukan berarti langkahnya tetap mulus, karena kedua orang tuanya tidak setuju kalau Andra harus melepaskan bangku kuliahnya. Layaknya orang tua biasa, mereka ingin melihat Andra meraih gelar sarjana seperti kelima kakaknya yang sudah selesai. Tapi akhirnya kedua orang tuanya mau mengerti dan memang terbukti pilihan Andra tepat. Setelah melepaskan kuliahnya, konsentrasinya ke Dewa 19 membuat kreativitasnya lebih tergali. Kontribusi Andra terhadap komposisi lagu Dewa 19 tak bisa dipungkiri.
Pada tahun 1999 Andra menikah dengan Ismulia Permatasari dan sudah dikaruniai seorang putri yaitu Yasmeen Fadilah dan seorang putra yang diberi nama Timur Zavier.
Andra yang merupakan salah satu motor dan pendiri grup Band Dewa19, dengan kesetiaan seorang Andra dalam membesarkan Dewa19 itulah yang patut diacungi jempol, karena Andra adalah satu2nya orang selain Dhani sendiri yang dari awal sampai sekarang masih merupakan personel Dewa19. Tapi dari dulu Andra memang sangat ingin membuat album solo sendiri, sedikit demi sedikit dia mengumpulkan lagu2 yang diciptakannya sendiri untuk project album solonya. Tapi karena jadwal Dewa19 yang sangat padat dan memang orientasi pertama adalah untuk band kesayangannya itu maka Album solonya sedikit tertunda.
Sampai pada tahun 2006 saat jadwal Dewa19 tidak terlalu padat akhirnya Andra mulai serius membuat Album solonya itu. Karena ditahun-tahun sebelumnya Andra bertemu dengan Stevie Morley Item yang kala itu sebagai additional player Dewa19 dan merasa cocok dengan gaya permainan Stevie, jauh2 hari Andra sudah pernah menawarkan kepada Stevie untuk ikut bergabung dalam project tersebut. Mereka berdua seperti mempunyai misi dan visi yang sama dalam hal bermusik.
Ditahun yang sama Andra & Stevie menemukan seorang Dedy Lisan yang menurut mereka cukup cocok membawakan lagu2 ciptaan Andra. Setelah mereka membuat demo dan menyerahkan ke label rekaman, dengan jalan yang bisa dibilang cukup mulus akhirnya mereka berhasil menelorkan album pertama mereka Andra and The BackBone dan mengusung nama yang sama untuk nama band mereka. Akhirnya berhasil juga perjuangan seorang Andra mempunyai Album yang sudah lama di nanti2kan oleh banyak penggermarnya. Dengan keluarnya Album tersebut bukan berarti Andra tidak setia lagi dengan band terdahulunya Dewa19, justru hal ini yang tetap mempererat hubungannya dengan Dhani dan Dewa19 itu sendiri. Selain dapat restu dan persetujuan dari Dhani juga karena Dewa19 tetap merupakan prioritas utama Andra dan Backbone sebagai selingan dan mainan barunya.

Diskografi

Bersama Dewa 19
Bersama Andra and The BackBone